Posted by : Silvia Astri Ys(AZifah) Jumat, 21 November 2014


Assalamualaikum,, kali ini postingan saya tentang Rumusan Hipotesis..

RUMUSAN HIPOTESIS
A.             DEFINISI.
Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Dalam penelitian, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric dengan data.

B.             BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS.
Bentuk-bentuk rumusan hipotesis penelitian, sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila dilihat dari tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
        Hipotesis deskriptif (variabel mandiri).
        Hipotesis komparatif (perbandingan).
        Hipotesis asosiatif (hubungan)
1.                Hipotesis Deskriptif.
Adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Perhatikan beberapa contoh dibawah ini !

No
Rumusan masalah
Hipotesis
1
Seberapa lama daya tahan lampu merk X ?
Daya tahan lampu merk X mencapai 800 jam
2
Seberapa besar produktivitas jagung di kabupaten Jombang ?
Produktivitas jagung di kabupaten Jombang 10 ton/ha.
3
Seberapa baik kepemimpinan di instansi A ?
Kepemimpinan di instansi A telah  mencapai 75 % dari yang diharapkan.
4
Seberapa semangat belajar mahasiswa Prodi Bahasa Inggris STKIP PGRI Jombang ?
Semangat belajar mahasiswa Prodi Bahasa Inggris STKIP PGRI Jombang = 75% dari criteria ideal yang ditetapkan.

2.               Hipotesis Komparatif.
Hipotesis Komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Contoh:

No
Rumusan masalah
Hipotesis
1
Bagaimana prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y.
a.       Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y.
b.       Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih besar atau sama dengan ( )Perguruan Tinggi Y.
c.        Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih kecil atau sama dengan  ( )Perguruan Tinggi Y.

3.               Hipotesis Hubungan (Asosiatif).
Hipotesis Asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh :

No
Rumusan masalah
Hipotesis
1
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa.
Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara  metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa. 
Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara  metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa.
2
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa.
Ho :  TIdak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara  metode pembelajaran dengan prestasi belajar siswa.
Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara  tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa.

Karakteristik hipotesis yang baik:
1.               Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
2.               Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
3.               Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode – metode ilmiah.  
C.             TARAF KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS.
Pada dasarnya, menguji hipotesis adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel. Terdapat dua cara menaksir, yaitu, a point estimate dan interval estimate atau sering disebut confidence interval. A point estimate (titik taksiran) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai data sampel. Sedangkan ionterval estimate (taksiran interval) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval data sampel.
Contoh :
           Daya tahan kerja orang Indonesia adalah 10 jam/hari (a point estimate).
           Daya tahan kerja orang Indonesia antara 8 sampai 12 jam/hari. (interval estimate).
Menaksir (menyusun hipotesis) menggunakan nilai tunggal (a point estimate) mempunyai resiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan interval estimate. Makin besar interval taksirannya, maka akan semakin kecil kesalahannya.

D.             DUA KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS.
Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel, kemungkinan akan terdapat dua kesalahan yaitu:
1.               Kesalahan type I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan ά (alpha). 
2.               Kesalahan type II adalah suatu kesalahan bila menerima hipotesis nol yang salah (seharusnya ditolak). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan β (betha)
Bila nilai statistik (data sampel) yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sama dengan nilai parameter polpulasi atau berada pada nilai interval parameter populasi, maka hipotesis yang dirumuskan 100% diterima atau tidak terdapat kesalahan. Apabila nilai statistic di luar parameter populasi, maka akan terdapat kesalahan. Kesalahan ini akan semakin besar bila nilai statistic jauh dari nilai parameter populasi.    



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Dosen Pengampu matkul STATISTIKA DASAR

Dosen Pengampu matkul STATISTIKA DASAR
Mr. Apit Fathurohman,S.Pd.,M.Si

Pengunjung

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © STATISTIKA DASAR untuk penelitian -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -