Posted by : Silvia Astri Ys(AZifah)
Minggu, 23 November 2014
Pengertian
validitas,
jenis validitas dan model pengujian validitas
Menurut Azwar (1986) Validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Jenis-jenis Validitas Ebel (dalam Nazirz
1988) membagi validitas menjadi :
§ Concurrent Validity adalah
validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan kinerja.
§ Construct Validity adalah
validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa yang diukur oleh
suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk tertentu dapat
menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.
§ Face Validity adalah validitas
yang berhuubungan apa yang nampak dalam mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa
yang seharusnya hendak diukur
§ Factorial Validity dari sebuah
alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang bersamaan
dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, di mana validitas ini
diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor.
§ Empirical Validity adalah
validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan suatu kriteria.
Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin
diramalkan oleh pengukuran.
§ Intrinsic Validity adalah
validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba untuk memperoleh
bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bhwa suatu alat ukur benar-benar
mengukur apa yang seharusny diukur.
§ Predictive Validity adalah validitas
yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat ukur dengan kinerj
seorang di msa mendatang.
§ Content Validity adalah
validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari suatu populasi.
§ Curricular Validity adalah
validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari pengukuran dan menilai
seberapa jauh pungukuran tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar mengukur
aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.
Pengujian Validitas
1. Pengujian validitas konstruk
Untuk menguji validitas konstruk
maka dapat digunakan pendapat dari para ahli , para ahli diminta pendapatnya
tentang instrument yang telah dikonstruksikan mungkin para ahli akan member
pendapat : instrument dapat digunakan tanpa perbaikan , ada perbaikan , dan
mungkin dirombak total .
Setelah
pengujian konstruk dari ahli selesai maka selanjutnya uji coba instrument.
Instrument yang telah di setujui para ahli dicobakan pada sample dari populasi
dan di ambil setelah di tabulasi maka pengujian validitas konstruk dilakukan
dengan analisis factor , yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item
instrument . untuk keperluan maka diperlukan bantuan computer .
2. Pengujian validitas isi
Untuk instrument dalam bentuk
tes, maka pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi
instrument dengan materi yang telah di ajarkan .untuk instrument yang akan
mengukur efektifitas pelaksanaan program , maka pengujian validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument dengan isi atau rancangan
yang telah di tetapkan . secara teknis pengujian validitas konstruksi dan
validitas isi dapat dibantu dengan kisi-kisi instrument pada kisi-kisi tersebut
terdapat variable , indicator sebagai tolak ukur dan nomor item pertanyaan yang
telah dijabarkan dari indicator . dengan kisi-kisi instrument tersebut maka uji
validitas dapat dilakukan dengan mudah . untuk menguji validitas item tersebut
lebih lanjut , setelah dikonsultasikan dengan ahli item instrument tersebut
diuji coba kan dan dianalisis oleh item .analisi item dilakukan dengan
menghitung korelasi antara skor butir instrument dengan skor total , atau
dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan
jawaban tinggi dan jawaban rendah.
3. Pengujian validitas eksternal
Validitas instrument diuji
dengan cara membandingkan antara criteria yang ada pada instrument dengan
fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan . instrument penelitian yang
mempunyai validitas eksternal yang tinggi akan mengakibatkan hasil penelitian
mempunyai validitas eksternal yang tinggi pula penelitian mempunyai validitas
eksternal bila hasil penelitian dapat di generalisasikan pada sample lain dalam
populasi yang diteliti . untuk meningkatkan validitas eksternal , selain
meningkatkan validitas eksternal instrument , maka dapat dilakukan dengan
memperbesar jumlah sample .